Untuk sesaat kupikir aku akan kehilangan pegangan. Tapi Tidak! Sungguh, aku masih ada di dalam genggaman-Nya.
Terkadang aku terdiam dan merenung dalam sunyi. Aku tak benar-benar sendiri, dan aku merasakannya.
Kadang kupikir segalanya tak berguna. Kadang kurasa kau berusaha menggoyahkan pijakanku. Kadang kau membingungkanku, tentang jalan mana yang harus kutempuh. Diam. Berjalan. Berlari. atau kembali?
Kadang bersama mereka aku terlupa. Aku tertawa bersama mereka, bercanda, berbagi cerita. Seakan aku sangat bahagia. Begitukah adanya? Hanya Dia yang tahu.
Kadang kurasa letih dan membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu. Tapi kemudian aku menggeleng lagi. Bukan, bukan seperti ini.
Inilah keputusanku. Untuk meniti jalan yang seharusnya kutapaki. Jalanku yang sekarang. Bersama-Nya. Selalu bersama-Nya dan mencari Ridho-Nya.
Kadang tertidur dalam waktu lama kupikir lebih baik bagiku, meskipun kemudian air mataku berderai lagi saat ku terbangun.
Kadang segala Doa yang kupinta pada-Nya serasa tak pantas kumohonkan atas diriku yang nista.
Namun segala kepedihan ini, bukankah hanya Dia yang mampu mengobati?
Risau.
Hatiku terbolak balikkan oleh Sang Maha.
Hanya sebuah sunggingan senyum, segenggam rasa syukur, dan menghadap pada-Nya yang membuatku tenang. Menghantarkan doa pada-Nya dalam pelukan langit malam yang sunyi.
Ah, hidupku sekarang lebih tenang. Bukankan itu yang kucari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar