Cerpen / cerita pendek (short
story) adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang
manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Cerpen pertama kali dikenalkan oleh
pengarang-pengarang Amerika.
Cerita pendek bermula pada
tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad
dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi
yang berirama, dengan irama yang berfungsi sebagai alat untuk menolong orang
untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini
dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu
kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan
bagian cerita tersebut telah disampaikan.
Ciri-ciri
Cerpen:
a. Bersifat fiktif
b. Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata
c. Habis dibaca dalam sekali duduk
d. Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)
e. Bersifat padu,padat dan intensif
f. Terdapat konflik tetapi tidak sampai
menimbilkan perubahan nasib pelaku utama
g. Hanya terdapat satu alur saja
h. Perwatakan/penokohan dilukiskan secara
singkat
Unsur
Intrinsik Cerpen
1] Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa
yang membentuk sebuah cerita.
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau
pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau
pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang
dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik.
Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang
menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi
atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang
biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks ,
ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar,
kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian
Konflik sdah
diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata
sedih.
2.] Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah
cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi
fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh
protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran
/ tokoh pendukung cerita.
3.] Penokohan
(perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada
pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan,
dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Metode yang digunakan:
a. Metode analitik
Metode penokohan yang
memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong,
pemalu, keras kepala.
b. Metode dramatic
Metode penokohan yang tidak
langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1. Penggambaran
fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2. Penggambaran
melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3. Teknik
reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
4.] Latar
Latar merupakan keterangan yang
menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya
sastra
Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu:: Keterangan
tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b. Latar tempat:: Keterangan tempat peristiwa
itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana:: Latar
suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
5.] Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah
cerita . Terdiri :
a. Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti “aku”
sebagai pelaku utamanya.
b. Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu”
sebagai pelaku utamanya.
c. Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia,
dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d. Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti “aku”
dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
6. Tema
Tema merupakan
pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan
cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan
tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya
bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi
sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.
7. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan
pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa
harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
Unsur
Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen
merupakan unsur - unsur pembentuk yang berada pada luar cerpen . Unsur
ekstrinsik Cepen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi
secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik cerpen tidak bisa lepas dari kondisi masyarakat saat cerpen
tersebut dibuat. Unsur ekstrinsik ini sangatlah berpengaruh terhadap penyajian
nilai serta latar belakang dari cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik meliputi:
1. Latar belakang masyarakat
2. Latar belakang kehidupan
pengarang
3. Nilai-nilai dalam cerita
(agama, budaya, politik, ekonomi)
A. Latar Belakang Masyarakat
Pengaruh kondisi latar belakang
masyarakat sangat lah besar terhadap terbentuknya sebuah cerpen. Pemahaman itu
bisa berupa pengkajian :
Ideologi negara
Kondisi politik
Kondisi sosial
Hingga kondisi ekonomi masyarakat.
B. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang bisa
meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan
- karangan sebelumnya. Latar belakang pengarang dapat terdiri dari:
Biografi:
Berisi tentang riwayat hidup
si pengarang yang ditulis secara keseluruhan
Kondisi psikologis: Berisi tentang
pemahaman mengenai kondisi mood serta keadaan yang mengharuskan seorang
pengarang menulis cerpen
Aliran
Sastra: Seorang penulis pasti akan mengikuti aliran
sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai
penulis dalam menciptakan sebuah karya.
C. Nilai - Nilai Dalam Cerita
(agama, budaya, politik, ekonomi)
Nilai yang terkandung adalah salah satu
unsur penting di dalam sebuah karya sastra. Nilai – nilai tersebutlah yang akan
diambil oleh pembaca sebagai rangkuman isi dari karya penulis.
Nilai
Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita
yang sangat berkaitan dengan ajaran yang berasal dari agama.
Nilai
Moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam
cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah
cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
Nilai
Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang
berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu
medan/daerah.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar