Rabu, 12 Februari 2014

Cerpen (Cerita Pendek)

Cerpen / cerita pendek (short story) adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek.  Cerpen pertama kali dikenalkan oleh pengarang-pengarang Amerika.
Cerita pendek bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey karya Homer. Kisah-kisah tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama, dengan irama yang berfungsi sebagai alat untuk menolong orang untuk mengingat ceritanya. Bagian-bagian singkat dari kisah-kisah ini dipusatkan pada naratif-naratif individu yang dapat disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya baru terlihat apabila keseluruhan bagian cerita tersebut telah disampaikan.
Ciri-ciri Cerpen:
a.       Bersifat fiktif
b.      Panjang cerpen kurangdari 10.000 kata
c.       Habis dibaca dalam sekali duduk
d.      Memiliki kesan tunggal (aspek kehidupan)
e.      Bersifat padu,padat dan intensif
f.        Terdapat konflik tetapi tidak sampai menimbilkan perubahan nasib pelaku utama
g.       Hanya terdapat satu alur saja
h.      Perwatakan/penokohan dilukiskan secara singkat

Unsur Intrinsik Cerpen
1] Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Bagian-bagian alur:
a. Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c. Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d. Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e. Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.
2.] Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.
3.] Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Metode yang digunakan:
a.     Metode analitik
Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara  langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala.
b.    Metode dramatic
Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1. Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2. Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3. Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
4.] Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a. Latar waktu:: Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore, malam.
b.  Latar tempat:: Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c. Latar suasana:: Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih romantis.
5.] Sudut pandang
Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a. Sudut pandang orang pertama
Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b. Sudut pandang orang ke dua
Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c. Sudut pandang orang ke tiga
Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku utamanya.
d. Sudut pandang campuran
Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku utamanya.
6. Tema
Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.
7. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.

Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan unsur - unsur pembentuk yang berada pada luar cerpen . Unsur ekstrinsik Cepen adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik cerpen tidak bisa lepas dari kondisi masyarakat saat cerpen tersebut dibuat. Unsur ekstrinsik ini sangatlah berpengaruh terhadap penyajian nilai serta latar belakang dari cerpen itu sendiri.  Unsur ekstrinsik meliputi:
1. Latar belakang masyarakat
2. Latar belakang kehidupan pengarang
3. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)

A. Latar Belakang Masyarakat
Pengaruh kondisi latar belakang masyarakat sangat lah besar terhadap terbentuknya sebuah cerpen. Pemahaman itu bisa berupa pengkajian :
Ideologi negara
Kondisi politik
Kondisi sosial
Hingga kondisi ekonomi masyarakat.

B. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang bisa meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup dan juga sejarah hasil karangan - karangan sebelumnya. Latar belakang pengarang dapat terdiri dari:
Biografi: Berisi tentang riwayat hidup si pengarang yang ditulis secara keseluruhan
Kondisi psikologis: Berisi tentang pemahaman mengenai kondisi mood serta keadaan yang mengharuskan seorang pengarang menulis cerpen
Aliran Sastra: Seorang penulis pasti akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.
 
C. Nilai - Nilai Dalam Cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
Nilai yang terkandung adalah salah satu unsur penting di dalam sebuah karya sastra. Nilai – nilai tersebutlah yang akan diambil oleh pembaca sebagai rangkuman isi dari karya penulis.
Nilai Agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan ajaran yang berasal dari agama.
Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.
Nilai Budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu medan/daerah.




Sumber:

Tidak ada komentar: