Selasa, 25 Februari 2014

Aku Ingin

Aku ingin kesana, tempat menakjubkan yang entah kapan bisa kukunjungi. Memenuhi panggilanMu. Ya Rabb. Entah kapan, tapi kini aku hanya bisa melihat fotonya saja. Indah. Pasti disana lebih indah lagi.

Aku ingin ke sana, tempat dengan curah hujan tinggi tapi tak ada banjir. Menikmati tiap rintik hujan yang membasahi kaca jendela rumah. Menuliskan sebuah nama disana, atau sebuah gambar yang melukiskan isi pikiranku.

Aku ingin kesana, tempat dimana ada musim salju, dan saat itu aku bisa menikmati butiran salju yang dingin. Ingin memakai jaket tebal, sebuah syal hangat yang melingkar di leher, memakai sebuah penghangat telinga, sarung tangan dan kaus kaki hangat. Duduk di depan perapian kecil sambil menikmati secangkir cokelat hangat. Mendengarkan lagu merdu dari sebuah radio mungil.

Aku ingin kesana, tempat dengan musim gugur. Ingin berjalan diantara pepohonan. Dimana daun-daun berguguran dan beterbangan tertiup angin.

Aku ingin kesana, tempat dengan musim semi. Dimana bisa kunikmati bunga-bunga bermekaran dan tunas-tunas bermunculan. Mungkin, entahlah, aku belum tahu musim semi itu seperti apa.

Aku ingin kesana, kota yang aman dan damai. Aku merindukannya. Tempat yang sudah kutemukan sedari dulu. Meskipun gengsi ketika ditanya dimana kota kelahiranku. Memang disanalah aku lahir. Ya, kota yang biasa-biasa saja. Kota yang hampir ketinggalan jauh, bahkan tak ada mall satupun. Mungkin bahkan orang Indonesia sendiri tidak tahu letaknya. Kecuali orang yang hendak pergi ke tempat itu? Kawah Ijen?

Aku ingin kesana, pantai biru yang jernih.  Menikmati debur ombak yang menggelitik kaki. Berjalan di sepanjang pantai berpasir putih. Merasakan hembusan angin yang menyejukkan. Tanjung terindah yang pernah kulihat. Pasir Putih Malikan.

Aku kini disini, di tempat kelahiran orang lain. Menuntut ilmu, hampir setiap hari. Kini berada di balkon, menikmati kelip lampu kota dan lampu-lampu diperbukitan di hadapanku. Tempat dimana langit biasanya bertabur bintang dan ditemani rembulan. Menikmati malam hingga menjelang pagi. Lalu terlelap dengan mimpi-mimpi yang akan terwujud sebentar lagi. Semoga.


Jember, 25/2/2014, 23.49

Tidak ada komentar: